Tuesday, February 16, 2016

Informasi Property - Penjualan Properti Melambat



Seiring melambatnya perekonomian, permintaan terhadap properti juga melemah. Dampaknya, harga properti dipasaran tidak naik signifikan.

Survey Harga Properti Residensial (SHPR) triwulan IV-2015 yang dirilis Bank indonesia Kamis (11/02/2016) mengindikasikan adanya perlambatan pertumbuhan harga properti residensial dipasar primer.

Hal ini tercemin dari indeks Harga Properti Residensial pada triwulan IV-2015 yang hanya tumbuh 0,73% (quarter to quarter / qtq), lebih rendah dibandingan dengan pertumbuhan triwulan III-2015 yang tercatat 0,99%.

Perlambatan pertumbuhan harga rumah terutama terjadi pada rumah tipe besar. Melambatnya kenaikan harga diperkirakan masih akan berlanjut pada triwulan I-2016.

Perlambatan kinerja properti juga tercemin dari melambatnya pertumbuhan penjualan properti residensial yaitu sebesar 6,02% (qtq), lebih rendah dibandigkan 7,66% (qtq) pada triwulan III-2015.

Perlambatan penjualan tersebut terjadi pada semua tipe rumah terutama tipe rumah besar. Perkembangan ini sejalan dengan melambatnya pertumbuhan kredit pemilik rumah (KPR).

Hasil survey juga menunjukan bahwa pembiayaan pembangunan properti residensial masih bersumber dari dana internal pengembangan.

Sebagian besar pengembang (61,52%) menggunakan dana sendiri sebagai sumber pembiayaan usahanya.

Sementara itu, sumber pembiayaan konsumen untuk membeli properti masih didominasi oleh pembiayaan perbankan (Kredit Pemilikan Rumah / KPR).

Sebelumnya, Direktur Utama BTN Maryono mengatakan untuk mendorong KPR, BTN akan menawarkan bunga KPR non subsidi sebesar 6,6%.  (baca : BTN Patok Bunga 6,6 Persen untuk KPR Non Subsidi)

#informasiproperty
#beritaseputarproperty
#informasiekonomi

No comments:

Post a Comment